4/12/21

Jalan Takdir yang Mengantarkan Mehdi Taremi Bersama FC Porto

Oleh : Ary Ditio Baihaqi (@arybaihaqi_10)

Untuk kesekian kalinya Juventus harus rela pulang lebih dulu dalam perebutan gelar Liga Champion musim ini. Bahkan skemanya sama dengan musim lalu, terhenti dibabak 16 besar menghadapi tim yang tidak diunggulkan. Jika musim lalu tim yang mengubur asa Cristiano Ronaldo dan kolega adalah Olimpique Lyon, kini FC Porto adalah tim non unggulan lainnya yang sukses memberikan kejutan.

Mehdi Taremi FC Porto Iran

Tim asuhan Andrea Pirlo harus mengalah dalam pertandingan yang dihelat sebanyak dua leg, dimana secara agregat kedua tim sama kuat yaitu 4 – 4, tetapi FC Porto yang berhak melaju ke fase selanjutnya karena menang jumlah gol tandang. Leg pertama FC Porto menang dikandang 2 – 1, kemudian kalah saat tandang dengan skor 3 – 2. Hasil ini cukup untuk mengantar mereka kembali mengulang pencapaian pada musim 2018/19 dimana saat itu mereka juga sukses melaju ke fase 8 besar.

Dibalik keberhasilan FC Porto menyingkirkan Juventus, terdapat peran penting dari seorang bernama Mehdi Taremi. Ia menyumbang 1 gol di leg pertama dan membawa FC Porto memenangi pertandingan. Walau pada leg kedua ia mendapat kartu merah dan membuat timnya harus bermain dengan 10 orang, Tetapi setidaknya kesalahan itu bisa termaafkan berkat sumbangan golnya di leg pertama.

Sebelumnya nama Mehdi Taremi memang masih relatif asing di Eropa. Wajar, dirinya memang baru merasakan atmosfer sepakbola Benua Biru dua musim yang lalu. Usianya juga tidak bisa dikatakan muda lagi, yang artinya sudah tidak banyak waktu baginya untuk beradaptasi. Tetapi rasanya itu tidak perlu karena ia sudah cukup matang untuk menjajal kerasnya sepakbola Eropa.

Baca Juga : Apa Salahnya Menjadi Pragmatis dan Bermain Bertahan?  

Mehdi Taremi baru pertama kali datang ke Eropa, khususnya Portugal dua musim lalu dimana ia memperkuat salah satu kesebelasan disana, Rio Ave. Saat itu usianya 27 tahun, usia emas untuk pesepakbola kebanyakan. Ada sedikit keraguan terhadapnya mengingat rekam jejak karirnya yang belum terbukti, dan disinilah momennya untuk membuktikan, Taremi menjelma menjadi sensasi yang luar biasa di seantero Portugal.

Dimusim debutnya, Taremi sukses mencatatkan 18 gol dan 2 asis dari 30 laga yang dijalani. Ia juga membawa timnya, Rio Ave mengakhiri musim diposisi ke-5 dan mengamankan satu tiket playoff Europa League. Dengan torehan gol tersebut mengantarkan namanya ke daftar pencetak gol terbanyak, persis dibelakang Carlos Vinicius dengan 19 gol dan sejajar dengan Pizzi yang juga mencetak 18 gol.

Musim debutnya menjadi bahan perbincangan hangat di Portugal, tentang bagaimana pemain yang baru pertama kalinya menjajal sebuah kompetisi baru akhirnya berhasil dan sukses. Pujian juga disampaikan oleh sang pelatih kepala Rio Ave, Carlos Carvalhal dalam sebuah wawancara dilansir dari Planetfootball, “Tidak ada rasa tidak hormat pada Rio Ave atau liga Portugis, [tetapi] Mehdi adalah pemain yang berbeda levelnya (dengan liga dan klub). Baginya untuk berada di sini tergantung pada kemampuan persuasif Carlos Queiroz”.

Mehdi Taremi Iran Rio Ave FC Porto

Carlos Queiroz yang merupakan mantan pelatih kepala timnas Iran memang merupakan orang dibalik kesuksesan Taremi saat ini. Ketika sang penyerang timnas Iran menginginkan sebuah tantangan baru dengan mencoba berkarir di Eropa, Queiroz-lah yang merekomendasikannya untuk mencoba Liga Portugal. Dan tidak disangka bahwa itu adalah keputusan terbaik yang pernah dibuatnya.

Sukses dimusim pertamanya bersama Rio Ave, mengundang ketertarikan dari tim Portugal lainnya. Tidak tanggung-tanggung, peminatnya merupakan tim besar yang sudah sangat berpengalaman memenangi gelar domestik maupun internasional, yaitu FC Porto. Merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan tersendiri, bahkan untuk publik Iran sendiri yang sangat mendukungnya.

Mau Tulisan Kamu di Posting di Counterattack Football Blog? Yuk Jadi Guest Blog, kirim naskah kamu ke counterattackina@gmail.com sekarang!

Kesepakatan akhirnya terealisasi pada jendela transfer musim panas lalu, FC Porto resmi mendatangkan Mehdi Taremi dari Rio Ave dengan biaya sebesar 4,73 Juta Euro dilansir dari Transfermarkt.

Taremi kali ini menghadapi tantangan yang lebih berat, persaingan menjadi lebih ketat tentunya dengan level permainan yang berbeda dengan beberapa tim sebelumnya yang pernah diperkuatnya. Di sektor lini depan, FC Porto memiliki beberapa pilihan pada Moussa Marega, Evanilson, dan Toni Martínez.

Mehdi Taremi Iran FC Porto UCL

Ia juga harus bisa bersinergi dengan sejumlah pemain senior yang sudah cukup lama berada diklub, seperti Otávio, Jesús Corona, Sérgio Oliveira, dan mantan bek sangar Real Madrid Pepe.

Sejauh ini Mehdi Taremi masuk kedalam kategori pemain yang berhasil. Sepanjang gelaran Primeira Liga hingga pekan ke-26 ia tak pernah sekalipun absen, dengan rincian 18 kali sebagai starter dan sisanya sebagai pemain pengganti. Hanya Jesús Corona yang dapat menyamai pencapaian ini.

Formasi dan gaya main yang diterapkan Sérgio Conceição sangat mengakomodir Taremi sehingga ia menjadi cukup efektif didepan gawang lawan. Tercatat ia telah mencetak 11 gol dan 5 asis, terbanyak kedua di klub setelah Sérgio Oliveira dengan 12 gol.

Dengan formasi dasar 4-4-2 Taremi biasa diduetkan dengan Moussa Marega di lini depan. Tugas mereka berdua hanya untuk menyelesaikan segala jenis peluang yang menghampiri. Kreasi peluang biasa dilakukan oleh pemain yang berada disekitarnya yaitu Otávio dan Jesús Corona dikedua sisi sayap, atau Sérgio Oliveira yang bisa juga merangsek kedepan dari lini tengah.

Mehdi Taremi bukan tipikal pemain yang gemar melakukan dribel dan melakukan aksi-aksi individual. Itu memang bukan keahliannya. Tugasnya hanya melakukan pekerjaan yang kelihatannya mudah tetapi sebenarnya dibutuhkan keahlian dan insting yang baik dari seorang penyerang, yaitu penyelesaian akhir.

Taremi merupakan pemain yang memiliki keunggulan lebih dalam hal finishing. Ia mampu membaca pergerakan rekannya dan menempatkan diri diposisi yang tersedia untuk diberikan umpan. Ini sangat memudahkan rekan disekitarnya yang bertugas mengkreasikan peluang. Maka tak heran jika Jesús Corona dan Sérgio Oliveira memiliki jumlah asis yang terbilang cukup banyak, yakni masing-masing 7 dan 5 asis.


Contoh kasus bisa dilihat dari skema gol Taremi ke gawang Juventus dibabak 16 besar Liga Champion, Kesalahan dilini belakang Juventus, bola bergulir liar dan dengan tenang ia menyontek bola tanpa bisa dihalau Wojciech Szczęsny.

Kemudian, ia juga memiliki postur badan yang mendukung sebagai seorang ujung tombak, tingginya 189 cm, membuatnya menjadi ancaman berbahaya dalam skema bola-bola udara.

Taremi memang bisa dibilang cukup terlambat untuk berkarir di Eropa dibandingkan rekan-rekan senegaranya seperti Sardar Azmoun dengan pengalamannya di Rusia, Karim Ansarifard dengan reputasinya di Yunani bersama AEK Athens, atau Alireza Jahanbakhsh yang kini memperkuat Brighton di Premier League. Tetapi, dengan penampilannya belakangan ini, sudah semestinya ada satu tempat khusus baginya di skuad timnas Iran.

Walau karirnya terbilang baru seumur jagung di Eropa, ia telah mengukir rekor yang cukup membanggakan. Mehdi Taremi menjadi pemain asal Iran pertama dalam sejarah yang mampu mencetak gol di knouckout stage Liga Champion. Gol itu menjadi terasa lebih istimewa karena menjadi penentu bagi timnya untuk dapat melaju kebabak selanjutnya.

Mehdi Taremi Iran FC Porto
(Pict: Reuters)
 
Sekali lagi ini menjadi bukti bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai. Segala sesuatu yang kita lakukan pasti akan ada hasilnya. Belum menjadi kenyataan hari ini bukan berarti tidak akan menjadi nyata dihari kemudian, yang berarti jika belum sukses hari ini bukan berarti tidak akan sukses diwaktu kemudian.

Sudah semestinya bagi kita manusia untuk berusaha semaksimal mungkin, untuk urusan akhir apakah sesuai dengan keinginan kita atau tidak, bukanlah kuasa kita. Tetapi, yang patut diingat adalah tuhan tidak pernah memberi kurang dari apa yang kita usahakan, hanya masalah sudut pandang manusia yang terkadang tidak mampu menerima kenyataan yang ada tanpa melihat maksud dan tujuannya.