4/18/21

Semifinal UCL 2020/21 : Semua Tim Punya Peluang yang Sama

Oleh : Ary Ditio Baihaqi (@arybaihaqi_10)

Liga Champion 2020/21 telah sampai pada fase semifinal dan kini tinggal menyisakan empat tim terbaik. Berbeda dengan edisi di dua musim sebelumnya, semifinal kali ini berisikan kesebelasan yang sedari awal memang telah diprediksi akan sampai hingga ke tahap ini.

Semifinal UCL 2021 Chelsea Madrid Man City PSG
(Pict: UEFA.com)

Ada PSG yang merupakan finalis musim lalu, Manchester City yang tengah dalam performa terbaiknya di liga, dan Real Madrid yang kembali berada dalam bursa persaingan juara setelah absen beberapa musim. Mungkin hanya Chelsea yang tidak di duga akan bertahan hingga sejauh ini.

Sedikit kilas balik ke belakang, Beberapa unggulan lainnya telah gugur satu per satu dalam perjalanan menyusuri kompetisi sepakbola tertinggi Eropa. Liverpool dan sang juara bertahan FC Bayern terhenti langkahnya dibabak 8 besar, sebelumnya ada Barcelona dan Juventus yang mengakhiri perjalanannya lebih cepat di babak 16 besar.

Baca Juga : Pesona Seorang Figuran Bernama Eric Maxim-Choupo-Moting

Jika melihat trennya saat ini, mungkin sulit untuk menebak siapa yang akhirnya yang akan menjadi juara. Walaupun memang prediksi semacam ini tidak sepenuhnya benar, tetapi dengan adanya sebuah analisa yang melihat peluang tim dengan memperhatikan berbagai faktor terkait menjadikan sebuah turnamen menjadi lebih menarik.

Saya yakin semua orang pasti punya analisa dan tebakannya masing-masing, entah apa indikator yang digunakan, tapi kali ini bagi saya semua tim punya peluang yang hampir sama, atau jika memang lebih mungkin hanya beda sedikit. Kenapa bisa begitu? Ada baiknya bisa dibaca penjelasannya dibawah ini :

Real Madrid vs Chelsea, Pembuktian Zidane dan Langkah Keberuntungan Tuchel

Real Madrid memulai perjalanan Liga Champion musim ini dengan optimisme tinggi. Walau sepeninggal sang mega bintang Cristiano Ronaldo dan mulai menurunnya performa para pemain utama akibat faktor usia, Real Madrid sebenarnya mulai sedikit tersisihkan dari daftar unggulan juara.

Meski begitu, rekam jejak mereka hingga ke semifinal bisa dibilang tidak begitu bermasalah. Menjadi pemuncak grup dengan catatan tiga kali menang, sekali imbang, dan dua kekalahan, dibabak 16 besar juga berhasil mengalahkan kuda hitam asal Italia Atalanta dalam dua leg.

Real Madrid Semifinal UCL
(Pict: marca.com)

Laga penentu sebenarnya ada di babak 8 besar ketika undian mempertemukan mereka dengan tim heavy metal, Liverpool. Selama ini Real Madrid memang dihadapkan dengan lawan-lawan yang relatif tidak sulit (Mungkin hanya Inter Milan), maka dari itu pertemuan dengan tim anak asuh Jurgen Klopp ini dianggap sebagai tes kelayakan untuk Real Madrid apakah bisa kembali untuk berbicara banyak mengenai perebutan trofi juara.

Dan terbukti, Real Madrid berhasil melewati ujian itu dan membuat Liverpool tidak berdaya. Kemenangan atas Liverpool meningkatkan kepercayaan diri Benzema dan kolega untuk menatap semifinal nanti, apalagi mereka juga masuk kedalam perburuan juara La Liga, butuh ekstra fokus agar setidaknya tidak lepas dikedua peluang tersebut.

Mau Tulisan Kamu di Posting di Counterattack Football Blog? Yuk Jadi Guest Blog, kirim naskah kamu ke counterattackina@gmail.com sekarang!

Untuk Chelsea, saya bisa bilang bahwa mereka adalah tim yang paling beruntung sejauh ini. Dari babak penyisihan grup hingga 8 besar, mereka selalu bertemu dengan tim yang secara kualitas dan pengalaman satu dua tingkat dibawah.

Tuchel selalu menganggap setiap pertandingan sebagai final, maka tak heran jika ia selalu menginstruksikan timnya untuk selalu bermain total hingga peluit menit akhir dibunyikan.

Chelsea Semifinal UCL

Chelsea saat ini adalah tim yang penuh dengan kejutan, mereka bisa tampil dengan sangat baik, tapi disatu waktu mereka bisa benar-benar turun dan tidak terlihat seperti yang diharapkan. Ini adalah masalah yang harus segera dibenahi. Faktor keberuntungan tidak datang setiap waktu, dan tidak semestinya juga bergantung pada sesuatu yang tak pasti, tetapi jika keberuntungan itu datang disaat yang tepat momen seperti Final Liga Champion 2012 Munich bisa saja kita lihat kembali.

PSG vs Man City, Adu Ambisi Besar Memperebutkan Gelar Perdana

Ini adalah laga yang semua orang harap seharusnya terjadi di final. Dua tim dengan ambisi besar untuk menjadi juara. Kita semua tahu bagaimana apesnya kedua kesebelasan dalam beberapa tahun terakhir, dengan skuad mumpuni dan gaya permainan yang atraktif tapi selalu gagal ketika dimomen puncak.

Pep Guardiola tentu tidak ingin menyia-nyiakan lagi kesempatan ini, performa gemilang di kompetisi domestik diharapkan memberi dampak positif untuk perjuangan mereka di Eropa. Apalagi kondisi pemain yang sebelumnya dibekap cedera telah berangsur pulih, seperti Kevin De Bruyne dan Sergio Aguero.

Manchester City Semifinal UCL

Diprediksi Pep akan mengeluarkan kemampuan terbaik timnya kali ini. Mereka akan mati-matian menghadapi PSG hingga menit terakhir. Kesuksesan sang pelatih asal Spanyol memang belum lengkap tanpa trofi ini, maka ia tidak akan membiarkan hal itu menjadi mimpi buruk yang akan menghantuinya lagi. Strategi rotasi pemain yang juga keahlian Pep sangat dibutuhkan karena masih harus membagi fokusnya ke beberapa kompetisi.

PSG Sejak dibawah komando Mauricio Pochettino sejatinya belum begitu stabil penampilannya. Bahkan saat ini mereka ada diurutan kedua Ligue 1, beda empat poin dengan Lille sebagai pemuncak klasemen sementara. Hal ini tak lepas dari permulaan musim yang buruk dimana hingga saat ini PSG telah menelan 8 kekalahan, sesuatu yang tak pernah mereka alami sebelumnya semenjak menjadi penguasa Perancis.

Hal tersebut kontras dengan apa yang mereka perlihatkan di Liga Champion. Neymar dan kolega sukses tampil perkasa dari awal fase grup mengikuti sepanjang babak knockout.

PSG Semifinal UCL 2021
(Pict: forbes.com)

Jika melakukan perbandingan, apa yang dihadapi PSG untuk bisa sampai ke tahap ini bisa dibilang lebih berat dari semifinalis lainnya. Pertama berada satu grup dengan klub-klub mapan seperti RB Leipzig dan Man United, tidak lupa juga sang debutan asal Turki, Istanbul Basaksehir. Mereka berhasil melewatinya dengan baik dan menjadi pemuncak grup.

Kedua, undian fase knockout masih belum berpihak juga, mereka kembali dihadapkan dengan klub-klub unggulan seperti Barcelona dan FC Bayern. Nama terakhir sejatinya menjadi yang cukup menyulitkan karena sampai harus menunggu hingga menit terakhir laga untuk memastikan diri menang dan lolos ke babak selanjutnya, dan sekarang bertemu dengan lawan kuat Man City.

Seandainya merujuk pada poin-poin diatas, dan jika nanti menang melawan Man City, saya rasa PSG sudah selayaknya jadi yang paling berhak membawa pulang trofi si kuping besar. Bukan apa-apa, pasalnya perjuangan mereka untuk bisa sampai disini dan segalanya yang telah dipertaruhkan pantas untuk diganjar dengan gelar juara.

Tetapi, sepakbola tidak mengenal nilai-nilai sentimentil seperti itu, layak atau tidaknya sebuah tim menjadi juara tetap ditentukan melalui 90 menit di atas lapangan. Turnamen dengan sistem gugur seperti UCL ini lebih mementingkan hasil pada satu pertandingan saja. Artinya, perjuangan yang telah dilalui sebelumnya tidak bisa dijadikan sebagai acuan mutlak.

Oleh sebab itu, ada baiknya untuk melupakan semua kegembiraan dimasa lalu dan fokus untuk menghadapi pertandingan di depan. Ini akan menjadi sebuah momen hidup dan mati bagi semua tim. Dengan kepentingannya masing-masing, kita akan melihat mana yang memang layak sebagai juara sesungguhnya.