Oleh : Ary Ditio Baihaqi (@arybaihaqi_10)
Beberapa bulan lalu tidak banyak yang mengetahui siapa Emiliano Sala. Kecuali bagi mereka yang sentiasa mengikuti kompetisi tertinggi sepakbola Perancis, Ligue 1. Sala mulai mendapat perhatian lebih ketika terpilih menjadi Pemain terbaik selama bulan Oktober 2018 lalu berkat torehan 4 gol dari 3 penampilannya bersama FC Nantes. Tidak hanya itu, Sala juga sempat menjadi salah satu dari lima pemain paling produktif di 5 liga top eropa, di Ligue 1 sendiri ia menjadi pencetak gol terbanyak sementara bersanding dengan Kylian Mbappe, dengan torehan masing-masing 11 gol.
(Pict: @fcnantes)
Sebetulnya, potensi seorang Emiliano Sala sudah tercium oleh beberapa klub di eropa sebelum ini. Galatasaray, Wolverhampton, dan Watford dikabarkan menjadi klub yang telah melayangkan tawaran untuk Sala namun ditolak, ia juga sempat menolak untuk bermain bersama salah satu kontestan Liga Super Tiongkok. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menerima pinangan dari Cardiff City dengan mahar sebesar £15,3 juta, menjadikannya sebagai pemain termahal sepanjang sejarah bagi Cardiff City.
(pict: @emilianosala9)
19 Januari 2019, Sala diresmikan sebagai pemain Cardiff City dengan durasi kontrak selama tiga setengah tahun. Merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa setelah apa yang dilewatinya sebagai pesepakbola. Tahun-tahun yang sulit akhirnya terbayarkan dengan bergabungnya ia ke salah satu klub kontestan Premier League. Sebuah kompetisi dimana diimpikan oleh seluruh pesepakbola di dunia. Setelah peresmian Sala kembali menuju kota Nantes untuk mengucapkan salam perpisahan kepada seluruh rekan pemain dan staf kepelatihan, mereka mengucapkan selamat atas apa yang telah diraih oleh Sala sekarang ini. Tantangan yang lebih berat telah menantinya diranah Britania.
Unggahan terakhir Sala diakun Instagramnya (@emilianosala9)
22 Januari 2019, kabar buruk itu datang, dikabarkan sebuah pesawat yang terbang dari kota Nantes menuju Cardiff telah hilang kontak. Pesawat terakhir terpantau radar berada di selat Inggris, pihak kepolisian Guernsey segera melakukan pencarian terhadap pesawat tersebut. Berita ini menjadi headline diberbagai media, dan menjadi semakin gempar setelah dicek kembali, ternyata nama Emiliano Sala terdaftar sebagai salah satu penumpang yang berada di dalam pesawat tersebut.
Sampai artikel ini ditulis pihak kepolisian Guernsey telah menghentikan proses pencariannya dan tidak membuahkan hasil apapun. Keluarga Sala menyayangkan hal tersebut dan berharap pencarian terus dilakukan. Dukungan juga datang dari berbagai pihak, baik dari kalangan pesepakbola berkebangsaan Argentina seperti Lionel Messi dan Sergio Aguero, dan dari pemerintah Argentina sendiri. Mereka menyumbang untuk biaya pencarian yang akan dilakukan, dan akhirnya pencarian tersebut kembali dilanjutkan. Harapan besar bahwa sebuah keajaiban akan menghinggapi Sala dan membawanya kembali pulang.
Tidak ada yang menyangka bahwa peristiwa ini akan terjadi. Musibah memang tidak ada yang tahu kapan datangnya. Peristiwa ini menambah daftar panjang catatan kelam kecelakaan pesawat terhadap para pesepakbola. Terlepas dari itu semua, kita selalu mengharapkan yang terbaik bagi mereka siapapun itu yang tertimpa tragedi seperti ini.
Baca Juga : Egy Maulana dan Tantangan Besar yang Menanti
Tragedi ini seolah merenggut harapan Emiliano Sala untuk mewujudkan mimpinya menjadi pesepakbola terbaik. Ditengah performanya yang tengah melonjak naik, apalagi diusia emasnya saat ini, masih banyak hal yang bisa dilakukannya sebagai seorang pesepakbola. Sala merupakan pribadi pekerja keras dan pantang menyerah dimata teman-temannya. Perjuangannya untuk menjadi seperti sekarang tidaklah datang begitu saja.
(pict: foxsportasia.com)
Sala bertransformasi menjadi pemain yang efektif ketika berada didepan gawang lawan. Menggunakan postur tubuh tinggi menjulangnya sebagai senjata utama, ia kerap memenangi duel udara. Kemampuannya mencari ruang dan insting mencetak golnya sangat baik. Sala juga cukup kuat dalam penguasaan bola, hal itu yang dikatakan oleh Claudio Ranieri yang pernah bekerja sama dengannya ketika menangani FC Nantes. “Orang-orang melihat bagaimana ia berjuang terhadap bola dilapangan, itu membuat rekannya termotivasi untuk melakukan yang hal sama. Ia merupakan contoh yang bagus untuk semua pemain yang ada disini” ungkap Ranieri. Rasio jumlah golnya bersama FC Nantes juga terus membaik, musim ini saja ia telah mencetak 12 gol di Ligue 1.
(pict: @fcnantes)
Keputusannya untuk pindah ke Cardiff City bukanlah sebuah kesalahan, mimpinya untuk berlaga dikompetisi yang levelnya lebih tinggi bukanlah penyebab dari semua kejadian ini. Dia telah berjuang keras hingga seperti sekarang. Ia layak untuk mendapat pengakuan sebagai pemain dengan etos kerja yang luar biasa. Ketekunannya layak dijadikan sebagai panutan, tidak hanya untuk pelaku sepakbola, tapi bagi seluruh orang yang memiliki keinginan untuk sukses.