Oleh : Ary Ditio Baihaqi (@arybaihaqi_10)
PS Tira tengah mempersiapkan diri guna menghadapi kompetisi sepakbola tertinggi ditanah air, Liga 1 2018. Klub yang baru dibentuk pada tahun 2015 ini mencanangkan target yang tidak terlalu tinggi, yakni tetap bertahan dikompetisi kasta tertinggi Liga 1 untuk musim depan. Sejumlah persiapan dilakukan salah satunya dengan mendatangkan pemain asing. Beberapa nama telah diincar, hingga akhirnya satu persatu sukses diikat kontrak.
Aleksandar Rakic kunci dari PS Tira
Dari empat pemain yang didatangkan, hanya Gustavo Lopez yang namanya sudah tidak asing bagi pecinta sepakbola di Indonesia, tercatat sejumlah klub pernah dibelanya yakni Persela Lamongan dan Arema Cronus. Sempat memilih untuk pergi dan melanjutkan karir di Malaysia bersama Terengganu FC, hingga kemudian kembali ke Indonesia dan bergabung bersama PS Tira.
Hingga putaran pertama, PS Tira hanya meraih 5 kemenangan dan hanya berkutat dipapan tengah. Namun ada satu pemain yang mencuri perhatian selama putaran pertama berlangsung, yakni Aleksandar Rakic. Di putaran pertama ia berhasil mencetak 10 gol dan membawanya menjadi pencetak gol terbanyak bagi klubnya. Namun, hingga saat itu masih banyak orang yang enggan menyadari kualitasnya, khalayak masih mempertanyakan apakah Rakic mampu konsisten mencetak gol. Hingga pada akhir musim ia membuktikan kemampuannya dengan mengemas 21 gol sekaligus dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak Liga 1 2018. Ia juga berhasil menyelamatkan klubnya dari jeratan jurang degradasi yang artinya telah memenuhi target klub.
Rakic mendapatkan sepatu emas Liga 1 2018
Aleksandar Rakic mengulang catatan impresif sebagai pemain asing debutan yang berhasil menjadi pencetak gol terbanyak di Liga 1 yang sebelumnya dilakukan oleh Sylvano Comvalius bersama Bali United. Perbedaannya terletak pada klub yang mereka bela sebelumnya, Comvalius bermain untuk Bali United yang secara kualitas berbeda dengan PS Tira sehingga lebih mudah bagi Comvalius untuk mencetak lebih banyak gol ketimbang Rakic. Namun terlepas daripada itu apresiasi harus diberikan kepada keduanya atas kerja kerasnya dilapangan.
Baca Juga : Perlukah Indonesia Terus Menaturalisasi Pemain?
Aleksandar Rakic memulai karir sepakbola diakademi FK Vojvodina, yang merupakan salah satu klub besar di Serbia. Selama beberapa tahun dia berkecimpung disepakbola Serbia hingga ia memutuskan bermain di Armenia. Puncaknya ketika ia bermain bersama salah satu klub bernama Ararat Yerevan, selama dua musim lebih disana ia mampu mencetak 21 gol. Sebelum bermain di Indonesia, Rakic juga telah berpengalaman bermain dibeberapa negara Asia, seperti di Maladewa bersama Maziya dan di India bersama Chennai City. Namun karirnya tidak berjalan mulus disana hingga pada Maret 2018 ia resmi beseragam PS Tira.
Bersama PS Tira, Rakic mampu untuk menunjukan kualitasnya. Ia memiliki insting mencetak gol yang tinggi juga cukup fleksibel dengan sering melakukan pergerakan ke sisi sayap untuk menjemput bola. Skill individunya sangat baik dibekali dengan kemampuan fisik yang mumpuni membuat lini pertahanan lawan kerepotan walau seringkali Rakic berada didepan seorang diri, inilah kunci kesuksesan Rakic bersama PS Tira. Kemampuannya untuk mengeksekusi bola mati diarea dekat gawang lawan juga cukup baik. Bisa dibilang Aleksandar Rakic merupakan sosok penyerang yang komplit untuk klub di Indonesia. Untuk musim ini Rakic tidak memperpanjang kontraknya di PS Tira dan memilih untuk bergabung dengan Madura United.
Madura United penantang serius juara Liga 1 2019
Madura United yang musim ini mendatangkan banyak pemain bintang nasional diiringi dengan target juara, membuat Rakic tertantang dan tertarik untuk bergabung, dan lagi ia sangat menginginkan mendapat dukungan dari basis suporter yang besar, yang tidak didapatkannya kala berada di PS Tira. Walau menyandang sebagai status pencetak gol terbanyak, Dejan Antonic selaku pelatih dari Madura United tidak membebani target apapun kepadanya. “tak ada target untuknya, ia hanya harus bermain untuk tim, jika bermain bagus dan cetak gol, itu untuk Madura” Jelas Dejan.
Untuk kedepannya Rakic hanya ingin tampil sebaik mungkin tanpa harus terbebani dengan statusnya sebagai pencetak gol terbanyak, pencapaian terbaiknya tersebut dijadikannya sebagai motivasi untuk bisa memberikan yang terbaik bagi Madura United. “Saya akan mencetak banyak gol dengan tim yang bagus. Tapi, saya tidak ingin memaksakan diri. Yang terpenting, Madura United bisa bermain bagus dan meraih kemenangan” ujar Rakic.
Menarik untuk melihat perjalanan Rakic bersama dengan Madura United musim ini. Dengan skuat dan atmosfer klub yang berbeda, apakah Rakic bisa mempertahankan penampilan terbaiknya?
Source : transfermarkt.com