11/14/19

Antara Premier League, VAR, dan Segala Kontroversinya

Oleh :  Ary Ditio Baihaqi  (@arybaihaqi_10)

Pekan lalu di Premier League tersaji partai besar sarat gengsi antara Liverpool dan Manchester City. Kedua tim bermain saling menyerang dan menghasilkan banyak peluang, namun pada akhirnya tim tuan rumah, Liverpool, yang berhasil memenangi laga tersebut. Tambahan 3 poin semakin mengukuhkan posisi mereka dipuncak dengan unggul selisih 7 poin dari Leicester City dan Chelsea diperingkat 2 dan 3, dan unggul 8 poin dari Manchester City diposisi 4.

Premier League VAR Kontoversi
(pict: espn.co.uk)

Selain menghasilkan cukup banyak gol, di laga ini juga tercipta beberapa insiden yang melibatkan pemain maupun pelatih. Dalam sebuah momen perebutan bola, terjadi konflik antara Joe Gomez dan Raheem Sterling yang menyebabkan keduanya berselisih dan harus dilerai oleh wasit. Ternyata, insiden ini berujung panjang dan menyebabkan Sterling harus rela dicoret dari skuad timnas Inggris yang akan bertanding melawan Montenegro dalam lanjutan kualifikasi EURO 2020.

Baca Juga : Evolusi Son Heung-Min Bersama Tottenham Hotspurs

Insiden yang juga cukup menarik perhatian adalah ketika Trent Alexander-Arnold tertangkap handball dikotak penalti, namun wasit Michael Oliver tidak menganggapnya sebagai sebuah pelanggaran dan tetap melanjutkan pertandingan. Hal ini memunculkan gelombang protes dari para pemain Manchester City namun wasit tidak bergeming.

Premier League VAR Kontroversi
(pict: bleacherreport.com)

Kontroversi penggunaan VAR di Premier League sudah menjadi perbincangan sejak awal musim bergulir. Sudah beberapa gol terjadi namun tidak disahkan akibat dianulir oleh VAR. Beberapa pengamat menyampaikan kekecewaannya, Gary Lineker di akun Twitternya membalas penjelasan Premier League soal tidak disahkannya gol Sheffield United pekan lalu dengan mengatakan bahwa penjelasan tersebut tidak membuktikan apapun. Jose Mourinho kepada Sky Sports juga mempertanyakan konsistensi keputusan VAR sejauh ini yang bisa dibilang cukup mengecewakan.

Dibalik segala kontroversi yang terjadi, apakah Premier League memang belum siap untuk menggunakan VAR?

Dalam konsepnya, VAR memang sangat membantu wasit untuk mengambil keputusan. Tidak semua kejadian dilapangan bisa diperhatikan oleh wasit, dan kejadian yang terjadi dengan cepat juga tidak bisa diulang kembali, sehingga resiko untuk mengambil keputusan yang salah sangat tinggi. VAR menawarkan kemudahan untuk membantu mengurangi tingkat kesalahan yang akan dilakukan wasit, dengan begitu kejadian seperti tidak disahkannya gol Frank Lampard ke gawang Jerman pada Piala Dunia 2010 lalu tidak terulang kembali, karena hal itu dapat mengubah jalannya pertandingan andai gol tersebut disahkan.

Piala Dunia 2010 Inggris Jerman VAR
Inggris vs Jerman di Piala Dunia 2010

Dalam penggunaan VAR, ada perbedaan antara Premier League dengan liga-liga lainnya, yaitu tidak ada layar monitor dipinggir lapangan yang bisa digunakan wasit untuk melihat sendiri kejadian yang direkam oleh VAR, yang ada hanyalah papan besar yang akan menunjukan apakah sebuah kejadian baik itu gol ataupun pelanggaran benar terjadi. Operator VAR yang akan menganalisa sebuah kejadian dan berkomunikasi langsung dengan wasit utama, kemudian semua keputusan akhir ada di wasit utama yang memimpin jalannya pertandingan.

Seperti penjelasan diatas, pada akhirnya keputusan akhir ada di wasit utama. VAR hanyalah sebuah alat bantu dan bukan penentu suatu kejadian. VAR hanya memberikan sudut pandangnya yang tidak bisa dilihat oleh wasit utama, sehingga wasit yang tetap bertanggung jawab terhadap segala keputusan. Walau secara statistik dikutip dari Sky Sports tingkat akurasi pengambilan keputusan mencapai 82%, namun di dalam penggunaannya masih menimbulkan pro dan kontra dikalangan penonton. Adanya VAR dinilai sedikit menghilangkan sisi entartain sepakbola sehingga menjadi tidak menarik. Berbagai spekulasi panjang mengenai hilangnya daya tarik Premier League bagi para pemain dan pelatih top dunia juga muncul.

VAR Premier League Kontroversi
(pict: Goal.com)

Kehadiran VAR sulit untuk ditolak, namun bukan berarti mustahil. Keberadaan VAR bagian dari kemajuan teknologi untuk menciptakan pertandingan sepakbola yang Fair Play. Yang kini perlu dilakukan adalah evaluasi mengenai penggunaan VAR dan perbaikan dalam penggunaannya. Wasit harus lebih jeli dalam menentukan keputusan akhir agar tidak memunculkan ketidakadilan bagi salah satu pihak dan dipandang hanya menguntungkan pihak yang lainnya. Untuk di Premier League, mungkin bisa dipertimbangkan untuk dipasang layar monitor dipinggir lapangan agar lebih memudahkan wasit utama dalam mengambil keputusan.

Menarik untuk melihat perkembangan VAR untuk kedepannya, semoga apapun penyelesaiannya bisa membuat pertandingan sepakbola yang baik dan menyenangkan.