1/14/17

Borussia Dortmund Yang Tak Pernah Lelah “Berkarya”

Oleh : Ary Ditio Baihaqi (@arybaihaqi_10)

Jerman, merupakan salah satu negara dengan basis sepakbola terbesar di Eropa. Segala sesuatu yang berhubungan dengan sepakbola memang sangat luar biasa disini. Mulai dari fasilitas kelas dunia, sederet klub dengan nama besar, serta sejarah dan budaya yang menyertai disegala aspeknya. 

Di dunia, Jerman menjadi salah satu tim yang paling disegani. yang paling di ingat, tentu bagaimana perkasanya mereka setelah berhasil mengangkat trofi Piala Dunia 2014 setelah sebelumnya di final mampu mengandaskan perlawanan tim tuan rumah, Brazil.

Kesuksesan Jerman memang mengundang kekaguman tersendiri. semua elemen pendukung saling bersinergi dengan baik antara klub dan pemain. Salah satu faktor yang menjadi sorotan atas kesuksesan mereka selama ini ialah kompetisi atau liga yang tersistem dengan baik, atau yang biasa kita kenal dengan Bundesliga.


Borrusia Dortmund, Jerman, Wonderkid

Fasilitas dan sarana pengembangan pemain muda yang dimiliki sangat baik. Jika kita lihat sekarang, Bundesliga banyak diisi oleh para pemain muda berbakat yang rata-rata umurnya dibawah 21 tahun. Beberapa diantaranya seperti Mahmoud Dahoud dan Donis Avdijaj. 

Di umur yang masih muda, mereka telah diberi kepercayaan untuk bisa bermain di level tertinggi dengan jam terbang yang memadai. kesempatan ini bisa digunakan untuk mendapatkan pengalaman bermain dengan atmosfer yang tidak di rasakan ketika bermain di akademi. Selain pemain, klub tempat sang pemain bernaung juga mendapat keuntungan.

Beberapa diantaranya, pertama klub tidak perlu menghamburkan dana hanya untuk mendapatkan pemain yang dibutuhkan dengan posisi tertentu. Pemain-pemain akademi bisa menjadi salah satu opsi terbaik untuk mengisi posisi tersebut. 

Kedua, pemain muda biasanya mempunyai semangat dan ambisi yang besar jika diberi kepercayaan lebih dan akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Ketiga, pemain muda berbakat bisa mendatangkan minat klub besar untuk meminangnya dengan mahar transfer yang tidak tanggung nilainya.

Walau terlihat sangat menjanjikan, untuk mengembangkan pemain muda tentu tidak mudah. Perlu kesabaran dan kegigihan ekstra di dalam masa pembinaan. Pemain muda yang memiliki bakat dan berpotensi menjadi bintang sekalipun jika tidak dibina dan dikembangkan dengan baik, nantinya hanya akan menjadi pemain biasa saja. Salah satu klub yang berhasil dalam urusan pembinaan pemain muda ini adalah Borrusia Dortmund. Klub yang terkenal dengan supporter fanatiknya ini menjelma menjadi salah satu klub besar di Jerman.

Sejarah, struktur, serta sistem pembinaan


Borrusia Dortmund merupakan klub yang berbasis di kota Dortmund, Nordrhein-Westfalen, yang didirikan pada tahun 1909. Masuk untuk pertama kalinya ke Bundesliga pada tahun 1963. Tiga tahun kemudian tepatnya pada tahun 1966 Dortmund berhasil menjuarai Piala Winners UEFA dan menjadikannya sebagai klub Jerman pertama yang meraih piala di kompetisi Eropa.

Sebagian dari lulusan akademi Dortmund melanjutkan karirnya baik didalam maupun diluar Jerman. Dan sampai saat ini bahkan ada yang bermain untuk tim utama Dortmund sendiri, seperti Mario Gotze dan Marco Reus.


Borussia Dortmund, Jerman, Wonderkid

Dengan skuat bermaterikan pemain muda, tidak menjadikannya alasan untuk tidak berprestasi. tercatat pada musim 2010-11 dan 2011-12 mereka menjadi kampiun Bundesliga secara beruntun. Ini menjadi sebuah pencapaian yang fantastis, mengingat sebelum ditangani Klopp, Dortmund benar-benar tidak terlihat seperti tim kandidat juara.

Keberhasilan Dortmund, khususnya dalam pengembangan pemain muda mengundang klub-klub dengan budget transfer besar untuk mencoba menggaet pemain-pemain yang menjadi tulang punggung di Dortmund. Mario Gotze menjadi salah satu produk akademi yang di bujuk untuk meninggalkan Signal Iduna Park, dan klub yang membujuknya adalah klub rival, Bayern Munich. 

Membina pemain muda itu layaknya berkebun, butuh perawatan dan kesabaran yang lebih agar hasil yang didapatkan berkualitas. Ketika waktunya panen, sang petani akan mendapatkan hasil yang manis. Jika sudah seperti itu, tergantung dari sang petani, ingin menjual hasil “panen”nya ke orang lain atau digunakan untuk dirinya sendiri.