5/13/21

Memaknai Arti Kemenangan yang Sesungguhnya

Oleh : Ary Ditio Baihaqi (@arybaihaqi_10)

Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, adalah hari yang ditetapkan sebagai momen selebrasi bagi umat muslim setelah melewati sebulan berpuasa sembari menahan hawa nafsu. Lebaran sering dijadikan oleh banyak orang sebagai ajang untuk berkumpul dengan keluarga atau kerabat dekat untuk bersilaturahmi setelah lama mungkin tidak berjumpa karena satu dan lain hal.

Idul Fitri Eid Fitr Man City

Lebaran juga identik sebagai momentum bagi umat muslim untuk kembali menjadi pribadi yang lebih baik, suci, dan bersih setelah melakukan beragam amalan baik di bulan Ramadhan, dengan harapan apa yang telah dilakukan selama sebulan tersebut dapat kembali diulangnya sebagai sebuah kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

Kemenangan sering dikaitkan dengan hari Lebaran. Dimana bulan Ramadhan dianggap sebagai perjuangan dengan melakukan puasa dan menjaga diri dari hawa nafsu. Kemudian Lebaran dianggap sebagai hari kemenangan setelah melewati perjuangan panjang tersebut.

Bicara soal arti kemenangan, setiap orang memiliki cara memaknai kemenangan dalam hidupnya masing-masing. Ada seorang pekerja yang akhirnya mendapat libur panjang setelah melewati padatnya jadwal pekerjaan, itulah kemenangan. Kemudian seorang Pelajar yang mendapat nilai tertinggi dikelasnya setelah belajar sehari semalam dengan melewatkan waktu bercengkrama dengan teman-temannya, itulah kemenangan. Dan pedagang pasar yang menjual habis dagangannya sebelum matahari sempat terbenam, itu juga sebuah kemenangan.


Sepakbola juga akrab dengan sebuah frasa yang bermaknakan kemenangan. Setiap entitas yang menyebut dirinya sebagai tim sepakbola pasti memiliki tujuan untuk memenangkan sesuatu. Menang pertandingan, menang turnamen, menang lapangan, atau menang akan pengakuan.

Sama dengan berbagai jenis kemenangan dalam hidup ini, kemenangan dalam sepakbola juga terasa istimewa karena menyangkut banyak hal. tentang kebanggaan, identitas, pemain, dan yang paling penting adalah basis pendukung dimana pun mereka berada. Karena tanpa adanya pendukung, sepakbola tidak akan menjadi apa-apa karena keduanya memiliki ikatan yang tak mungkin terpisahkan

Berbagai momen tentang kemenangan dalam sepakbola juga pernah terekam sejalinan memori ini. Semuanya memiliki arti yang sama, pesan yang sama, dan gairah yang sama tentang bagaimana setiap insan sepakbola merayakan kemenangannya secara bersama-sama.

Musim 2012/13 menjadi momen bersejarah atau bisa dikatakan yang paling gila yang pernah terjadi di Premier League. Penentuan siapa yang akan menjadi juara ditentukan hingga saat-saat terakhir. Dua klub Manchester adalah kandidat terdepan saat itu dan keduanya saling bergantung dari hasil pertandingan masing-masing karena menentukan nasib selanjutnya.

Mau Tulisan Kamu di Posting di Counterattack Football Blog? Yuk Jadi Guest Blog, kirim naskah kamu ke counterattackina@gmail.com sekarang!

Kedua tim di targetkan harus menang jika ingin menjadi juara. Di laga terakhir musim itu Man United bertandang ke markas Sunderland sementara Man City menjamu Queens Park Rangers. Singkatnya, Man United berhasil menang yang membuat mereka berjarak 3 poin dan berada diambang juara.

Misi hidup dan mati ada dipundak pasukan Man City, mereka harus menang jika tidak mau gelar yang sudah didepan mata melayang begitu saja. QPR yang juga terdesak dari ancaman degradasi juga tidak mau mengalah dengan mudah. Bahkan mereka sempat unggul walau hanya tampil dengan 10 pemain setelah Joey Barton mendapatkan kartu merah. Praktis bertahan total menjadi opsi paling rasional yang harus dilakukan.

Ajaib. Edin Dzeko berhasil menyamakan kedudukan dimenit ke 91 dari tambahan waktu 5 menit diberikan. Seketika suasana Etihad Stadium kembali menyala dan harapan kembali digantungkan. 4 menit tersisa akan menjadi saksi sejarah sementara pendukung Man United gelisah berharap segera mendapatkan kabar baik disana.


Keberuntungan musim itu berpihak kepada Man City. Keajaiban kembali terjadi, Sergio Aguero mencetak gol dimenit 93 lebih 20 detik. Gemuruh hebat kemudian menyusul memenuhi setiap sudut lapangan. Semua orang yang ada disitu bercampur dengan lautan emosi yang begitu menyala. Beban dipundak seperti lenyap begitu saja seraya selebrasi Aguero yang melepas jerseynya yang menjadi momen ikonik hingga saat ini. Manchester City berhasil menjadi juara Premier League untuk pertama kalinya dalam sejarah sekaligus menghentikan dominasi Man United saat itu.

Jadi, kemenangan adalah nilai yang universal. Semua orang memiliki momen yang ia anggap sebagai “kemenangan” dalam hidupnya masing-masing. Berhenti melihat segala sesuatu hanya dari satu sudut pandang saja dan mulai belajar untuk menghargai kebahagiaan kecil orang lain, dan belajar untuk menghargai sesama.

Dan untuk kamu yang masih merasa kecil dengan apa yang kamu kerjakan saat ini. Percayalah bahwa dengan tekad yang kuat dan kerja keras akan mengantarkanmu kepada sebuah kesuksesan yang besar. Kita tidak bisa mengontrol opini dan ucapan orang yang merendahkan, itu benar-benar diluar kuasa kita sebagai manusia.

Maka lebih baik fokuslah pada sesuatu yang menjadi kuasamu sendiri, yaitu bekerja semaksimal mungkin dengan ikhlas. Niscaya “kemenangan” yang kamu impikan itu akan segera menghampirimu. Masalah cepat atau lambat hanyalah persoalan waktu, tapi satu hal yang pasti Yang Maha Kuasa tidak akan pernah memberi kurang dari apa yang kamu usahakan selama ini, atau bahkan selalu lebih, hanya kita saja yang sukar untuk melihatnya.

Selamat merayakan hari raya Idul Fitri untuk kita semua yang merayakan "kemenangan".