7/05/20

Makoto Hasebe, Kaisar Jepang Di Negeri Panzer

Oleh  :  Ary Ditio Baihaqi  (@arybaihaqi_10)

Dari dulu Jerman dikenal sebagai negara Eropa yang sering memanfaatkan bakat-bakat sepakbola yang berasal dari benua kuning, sebutan untuk benua Asia. Hampir di semua strata kompetisi sepakbola di Jerman tersebar para pemain Asia, mulai dari yang sering kita lihat seperti dari Jepang dan Korea Selatan, hingga yang  terdengar cukup asing seperti Afghanistan dan Lebanon.

Hasebe Jepang Bundesliga

Sistem regulasi pemain di Jerman yang lebih fleksibel menjadi alasan dibalik mengapa banyak klub Jerman memanfaatkan jasa para pemain Asia ini. Tidak seperti Italia dan Inggris yang memiliki aturan ketat terkait dengan urusan pemain asing, di Jerman, setiap klub bebas untuk mendaftarkan pemain asing tanpa melihat darimana atau berapa peringkat FIFA negaranya, asalkan syarat jumlah minimal pemain lokal sudah terpenuhi.

Baca Juga : Marc Albrighton, Dan Romansanya Dengan Leicester City 

Selain karena alasan registrasi, pemain Asia dinilai memiliki etos kerja dan disiplin yang tinggi, serta memiliki motivasi besar untuk berkembang yang tidak kalah dari pemain yang berasal dari Amerika Latin seperti Brazil dan Argentina. Selain itu karena alasan finansial, pemain Asia dapat mendatangkan keuntungan dari besarnya minat sepakbola masyarakatnya, juga nilai kontrak berupa gaji dan segala macamnya yang cukup terjangkau.

Jika kita lihat kilas balik beberapa musim ke belakang, banyak pemain Asia yang sudah menorehkan prestasi baik bagi klubnya maupun secara individu. Nama-nama seperti Shinji Kagawa, Shinji Okazaki, Son Heung Min saat ini adalah beberapa nama terkenal di persepakbolaan Eropa. Jika ditarik lebih jauh lagi, kita akan melihat bagaimana hebatnya Hidetoshi Nakata, Cha Bum Kun, Park Ji Sung, Shunsuke Nakamura, Javad Nekounam bersama klubnya masing-masing, bahkan beberapa diantaranya telah diakui sebagai legenda.

Hasebe Frankfurt Bundesliga Jepang

Pemain ini mungkin beberapa tahun lagi akan segera menyusul sebagai legenda sepakbola Asia di Jerman. Perpanjangan kontrak yang diberikan kepadanya membuat kita akan menyaksikan kembali aksinya hingga satu musim kedepan, ia adalah Makoto Hasebe.

Hasebe bukan nama sembarangan di persepakbolaan Jerman. Dirinya telah merasakan kerasnya Bundesliga lebih dari satu dekade dan telah mengoleksi beberapa gelar. Usianya yang sudah tidak muda lagi terbukti bukan sebagai penghalang untuk tetap bisa bermain di level tertinggi. Eintracht Frankfurt sebagai klub yang menaunginya memberikan kepercayaan penuh padanya, ketika banyak pemain Jerman lain yang lebih potensial.

Lantas, apa yang membuat Makoto Hasebe menjadi begitu spesial?

Mungkin untuk saat ini tidak banyak contoh kasus pemain yang mendapat perlakuan istimewa seperti apa yang didapatkan Hasebe. Terlebih di era sepakbola modern saat ini, dimana pemain berumur dianggap akan kalah saing dengan pemain yang lebih muda. Tetapi, Hasebe yang saat ini berusia 36 tahun mematahkan stigma tersebut dengan banyaknya jam terbang ia dapatkan bersama Eintracht Frankfurt. Hasebe memiliki sikap sebagai seorang pesepakbola yang tidak dimiliki oleh pemain lain, yaitu disiplin tinggi serta totalitas ketika di lapangan. Ia juga bisa ditempatkan dibanyak posisi seperti bek kanan, gelandang bertahan, dan tidak jarang sebagai bek tengah. Itulah mengapa Hasebe dipercaya menjadi kapten timnas Jepang selama tiga edisi Piala Dunia secara berturut-turut.

Makoto Hasebe Timnas Jepang Piala Dunia

Kemampuan bertahannya sudah tidak diragukan lagi, Hasebe adalah pemain yang cerdik, ia lihai memprediksi arah bola dan pergerakan lawan sehingga ia dapat mengantisipasi serangan lawan sebelum sampai ke kotak penalti, walau sering kalah ketika menghadapi bola-bola udara dimana lawan dihadapinya mayoritas bertubuh besar, namun ia dapat menutupi kelemahannya itu dengan secepatnya menghentikan bola jauh dari area penalti.

Hal yang membuatnya tidak mendapatkan perhatian lebih karena posisinya sebagai pemain bertahan membuat jumlah gol dan asis-nya hanya sebatas hitungan jari. Mengikuti perkembangan sepakbola modern saat ini dimana pemain bertahan juga harus ikut dalam membangun serangan, Hasebe juga piawai dalam menjalankan peran tersebut. Berposisi alami sebagai gelandang tengah membuat ia memiliki kemampuan passing yang baik. Juga dengan visi bermain yang jeli melihat peluang.

Makoto Hasebe Frankfurt Bundesliga

Berbagai gelar telah dimilikinya baik bersama klub maupun individu. Ketika baru semusim menginjakan kaki di Jerman, Hasebe telah berhasil mengantarkan Vfl Wolfsburg menjadi juara Bundesliga untuk pertama kalinya pada musim 2008/09. Ia juga memiliki andil besar atas gelar DFB Pokal untuk Eintracht Frankfurt pada musim 2017/18 dimana ia turunkan sebagai starter di laga final berhadapan dengan Bayern Munchen.

Makoto Hasebe Jepang Frankfurt Bundesliga
Hasebe terpilih menjadi AFC Asian Asian International Player Of the Year 2018

Untuk gelar Individu, pada tahun 2018 Hasebe dinobatkan sebagai AFC Asian International Player Of the Year, menjadi pemain berusia 30 tahun keatas yang pertama yang mampu mendapatkannya. ia juga masuk kedalam Squad of the Season Europa League dimusim 2018/19 dimana saat itu Hasebe bermain bermain dengan luar biasa sepanjang kompetisi sebelum timnya dikalahkan oleh Chelsea di semifinal.

Mantan pelatih yang membawa Eintracht Frankfurt juara DFB Pokal, Niko Kovac pernah mengatakan bahwa Hasebe merupakan salah satu kapten terbaik yang pernah ia latih. Dedikasinya ketika berada dilapangan merupakan sebuah hal yang dibutuhkan oleh tim, karena ia mampu membawa rekan-rekannya untuk menghadapi setiap laga berat yang ada.

Lagi-lagi Hasebe menjadi bukti sahih kehebatan pemain Asia, menambah daftar panjang yang akan terus mengular sebagai pemain yang bukan hanya dilihat dari sisi komersil finansial semata, tapi lebih sebagai sosok vital bagi klub tersebut dalam meraih kemenangan demi kemenangan disetiap laga.