Oleh : Ary Ditio Baihaqi (@arybaihaqi_10)
Penutupan bursa transfer musim panas tahun ini memunculkan satu berita perpindahan pemain yang menarik untuk di perbincangkan. Penyerang asal Argentina, Mauro Icardi resmi memperkuat tim raksasa ibukota Perancis, Paris Saint Germain, setelah di datangkan dari Inter Milan dengan status pinjaman dengan opsi pembelian di akhir musim.
Kepindahannya ke PSG tentu saja akibat hubungannya yang tidak harmonis dengan tim lamanya, Inter Milan dan telah mencapai puncaknya di awal musim ini ketika Conte secara terang-terangan mengatakan bahwa Icardi tidak ada dalam rencananya musim ini. Paris Saint Germain segera mengambil langkah cepat dan akhirnya berhasil mengamankan tanda tangan mantan pemain akademi La Masia Barcelona tersebut.
Baca Juga : Melihat Pesona Sepakbola Belanda Dari Willem II Tilburg
Kontribusi Icardi bersama Inter Milan juga menurun jika dibandingkan dengan dua musim lalu, dimana di dua musim lalu ia mencatatkan 29 gol dari 34 pertandingan di Serie A, cukup berbanding terbalik di musim selanjutnya dimana ia hanya bisa mencatatkan 11 gol dari 29 pertandingan. Kedatangan pelatih baru, Antonio Conte juga jadi salah satu faktor hengkangnya Icardi karena Conte lebih menyukai gaya main Romelu Lukaku, apalagi dengan baru datangnya Alexis Sanchez yang semakin mempertipis peluang Icardi untuk mendapat menit bermain yang ideal.
Keputusannya untuk pindah ke PSG merupakan sebuah langkah yang tepat. Selain untuk mendapatkan menit bermain yang lebih banyak, di Perancis bisa jadi kesempatan besar baginya untuk mengembalikan performa terbaik dengan harapan bisa mendapat tempat di skuat timnas Argentina. Apalagi sekarang PSG sedang dalam kondisi darurat karena beberapa pemain utama seperti Edinson Cavani, Kylian Mbappe, dan Neymar kini sedang mengalami cedera, kemungkinan besar Thomas Tuchel akan segera memberikan penampilan debut dalam waktu cepat untuk Icardi.
Di pekan terakhir kala bertemu FC Metz, PSG menang dengan skor akhir 2 – 0. Bermain dikandang lawan, PSG menguasai jalannya pertandingan selama 90 menit dengan catatan 69% penguasaan bola. Beberapa pemain lapis diturunkan untuk mengakali absennya pemain utama, seperti Choupo-Moting dan Pablo Sarabia, di lini tengah ada Adil Aouchiche yang dicoba untuk menemani Verratti dan Gueye, serta Colin Dagba, pemain muda yang mulai bisa menggantikan posisi Thomas Meunier di fullback kanan.
Untungnya para pemain pelapis yang diturunkan ini mampu tampil impresif, seperti Choupo-Moting yang sudah mencetak 3 gol dari 2 penampilannya.
Formasi PSG vs FC Metz
Kehadiran Icardi semakin menambah variasi lini serang PSG. Tuchel kini memiliki opsi lain jika seandainya Cavani mengalami cedera atau tidak sedang dalam performa terbaik, bisa juga ia memasang keduanya jika dalam keadaan terdesak, dengan mengorbankan satu posisi ditengah, sehingga formasi berubah menjadi 4-2-2-2 atau 4-2-4, Herrera bisa di duetkan dengan Verratti untuk menguasai lini tengah dan mengantisipasi potensi serangan balik lawan. Navas dengan pengalamannya jadi opsi utama dipos penjaga gawang, bisa di lihat di alternatif formasi pertama.
Alternatif formasi kedua kemungkinan bakal digunakan juga untuk menjaga keseimbangan dan mempertahankan penguasaan bola. Draxler di mainkan di tengah karena ia memiliki visi permainan yang bagus dan bisa mengatur serangan dengan baik. Di bantu Verratti yang memiliki mobilitas yang sangat baik, sementara Gueye bertugas untuk menjaga kedalaman dan mengendalikan tempo permainan. Disini Icardi akan menjadi penyerang tengah menggantikan Cavani, diapit oleh Mbappe dan Neymar di sisi sayap. Kedua bek sayap juga akan lebih sering maju untuk membantu penyerangan dan membantu tim untuk bermain lebih melebar.
Alternatif Formasi PSG 1
Alternatif Formasi PSG 2
Musim ini, Tuchel tidak perlu khawatir karena timnya memiliki kedalaman skuat yang luar biasa, ini di lakukan sebagai langkah persiapan menghadapi Liga Champion dan ambisi besar mereka untuk mencoba mendatangkan trofi tersebut ke kota Paris. Jadi rasanya semua pemain yang di daftarkan disini akan memiliki jam terbang yang merata. Di bawah ini merupakan susunan formasi dari pemain lapis PSG, bisa di lihat bagaimana kedalaman skuat tim ini.
Tim Cadangan PSG
Sebelum kedatangan Icardi, potensi kekuatan menyerang PSG memang sudah sangat besar. musim lalu saja di Ligue 1 mereka mampu melesakan 105 gol dan hanya kebobolan 35 gol sepanjang musim dengan rataan kemenangan 76.32%, sementara di Liga Champion mereka mampu melesakan 20 gol dan kebobolan 12 gol, namun perjalanan mereka di Liga Champion hanya sampai babak 16 besar saja setelah dikandaskan oleh Manchester United. Tentu saja dengan hadirnya Icardi angka statistik tersebut bisa saja menjadi lebih besar, dan lini depan PSG akan menjadi lebih mengerikan lagi.
Di usia emasnya saat ini, menjadi waktu yang tepat bagi Icardi untuk bangkit dari keterpurukan. Ligue 1 bisa jadi panggung yang tepat baginya untuk bisa membuktikan diri dan mengembalikan performa terbaiknya seperti beberapa musim lalu. Jika bisa tampil konsisten, bukan tidak mungkin ia bakal dipasang sebagai penyerang utama dan kembali mendapat tempat di timnas Argentina di kemudian hari.
PSG bersama Tuchel akan kembali mengejar ambisi menjuarai Liga Champions
PSG akan kembali mencoba peruntungan di Liga Champion setelah bertahun-tahun gagal, dengan mendatangkan sejumlah pemain yang memiliki kapasitas diharapkan dapat membantu PSG meraih ambisi tersebut. Mereka akan menjadikan Liga Champion sebagai prioritas utama di banding dengan Ligue 1 yang selama bertahun-tahun telah mereka kuasai dengan mudah. Kini saatnya membuktikan bahwa PSG bukan hanya tim yang hebat di negeri sendiri, melainkan di Eropa juga.
Dengan skuat mewah seperti sekarang, sudah menjadi tugas Tuchel untuk membawa anak asuhnya mampu mengarungi kerasnya persaingan di Ligue 1 terlebih di Liga Champion, karena sekali lagi jika pelatih tidak jeli melihat kondisi dan situasi yang ada, pemain mahal pun tidak akan ada gunanya, suntikan motivasi dan penguatan mental para pemain menjadi faktor non-teknis yang harus dibenahi Tuchel jika tujuan mereka ingin meraih trofi Liga Champion, karena bukan hanya mereka yang mengincarnya. Bayern Munich, Barcelona, Juventus, Liverpool siap untuk menghadang.
Special Thanks to : LINEUP11