5/11/21

Ruben Dias, Palang Pintu Manchester City Asal Amadora

Oleh : Ary Ditio Baihaqi (@arybaihaqi_10)

Manchester City sedang diambang pintu untuk menggenggam trofi juara Premier League untuk yang keempat kalinya. Pasukan Pep Guardiola menjadi yang paling konsisten diantara yang lain dan menjadi yang paling mendekati untuk mengangkat trofi diakhir liga. Hingga pekan ke-35 mereka telah mengumpulkan 80 poin, beda 10 poin dari peringkat kedua rival sekota Manchester United yang masih memiliki tabungan 1 laga tersisa.

Ruben Diasn Man City

Awalnya perburuan gelar liga masih belum terlihat condong ke arah mana, apalagi jika melihat Manchester City mereka sempat diluluh lantakan oleh Leicester City dengan skor cukup mencolok 2 – 5 pada pekan ke-3 Premier League.

Manchester City memang kerap dipusingkan dengan urusan pertahanan. Pep telah mengeluarkan banyak uang selama di Manchester City hanya untuk mendatangkan sejumlah pemain bertahan yang diinginkannya. Yang paling teringat pada musim 2017/18 dimana Pep bahkan mendatangkan 3 pemain bertahan sekaligus, yaitu Kyle Walker, Benjamin Mendy, dan Aymeric Laporte dengan harga kurang lebih 157 Juta Euro.

Baca Juga : Harapan Besar Chelsea Pada Diri Thomas Tuchel

Musim ini mereka kembali mendatangkan pemain bertahan, Ruben Dias. Pemuda asal Portugal kelahiran Amadora, sebuah kota yang berdekatan dengan ramainya kota Lisbon. Ia memulai karir sepakbola bersama dengan tim lokal CF Estrela da Amadora. "Ruby" panggilan akrabnya memulai perjalanan sepakbola sebagai seorang penyerang pada usia 9 tahun, hingga akhirnya waktu yang membuatnya lebih cocok bermain sebagai bek tengah.

Dias di datangkan bersama dengan Nathan Ake yang memutuskan hengkang dari Bournemouth setelah klubnya terdegradasi musim lalu. Kedatangannya melengkapi barisan pertahanan Manchester City yang memang sudah relatif mewah dibandingkan yang lainnya.

Mau Tulisan Kamu di Posting di Counterattack Football Blog? Yuk Jadi Guest Blog, kirim naskah kamu ke counterattackina@gmail.com sekarang!

Di datangkan dari Benfica dengan harga 62 Juta Euro, Ruben Dias sebelumnya telah meninggalkan jejak yang impresif bersama klub lamanya itu. Prestasinya dengan membantu Benfica juara Primeira Liga (2018/19) dan Supertaça Cândido de Oliveira (2019/20). Dimusim yang sama ia juga masuk ke dalam jajaran Primeira Liga Team of the Year.

Perjalanan Ruben Dias untuk akhirnya diakui sebagai pemain yang hebat memang tidak mudah. Bahkan semasa di Akademi Benfica ia dianggap tidak lebih baik dari rekannya yang saat itu digadang-gadang memiliki potensi yang lebih besar dimasa depan, Ferro. Tetapi berkat etos kerja dan semangatnya yang tinggi ia mampu membuktikan diri.

Dia (Ruben Dias) adalah pemain biasa. Tekniknya bagus, tapi tidak luar biasa. Fokus dan etos kerjanya yang memungkinkannya mencapai level seperti sekarang ini. ucap Rodrigo Magalhaes, selaku koordinator akademi Benfica dalam sebuah wawancara.

Kami meningkatkan level teknis, pengetahuan permainan, dan pengambilan keputusannya. Dia mengembangkan tingkat fisiknya. Kemampuannya untuk selalu bekerja pada batas kemampuannya, bahkan ketika performanya tidak setinggi orang lain, membuatnya sangat langka. Kami melihat karakteristik ini sejak awal. Lanjutnya.

Ruben Dias selalu berusaha untuk selalu meningkatkan level permainannya dari waktu ke waktu, sikapnya sebagai profesional diusianya yang masih muda sangat luar biasa. Bahkan berkat sikapnya ia dijadikan sebagai kapten semasa di Benfica dulu.


Pertemuan yang kami lakukan di Benfica… ‘Ruben akan menjadi kapten Benfica di masa depan.’ Kami tahu itu. Ketika Anda melihat seorang pemain berkembang seperti itu, semua orang tahu dia akan menjadi pemain top.” Ucap Cristovao, pelatih Dias di Benfica B.

Meski baru satu musim di Manchester City Ruben Dias telah memperlihatkan penampilan yang matang, pemain berusia 23 tahun ini menjadi pemain kepercayaan Pep di lini belakang bersama dengan Aymeric Laporte dan John Stones. Sejauh ini ia telah mengemas 30 penampilan dengan rincian 2665 menit atau menjadi yang tertinggi kedua setelah Ederson.

Pertahanan Manchester City musim ini mengalami perbaikan dibandingkan dengan musim lalu, dimana jumlah kebobolan mereka musim lalu yaitu 35 gol, kini menurun menjadi 25 gol saja. Secara individu Ruben Dias juga menampilkan permainan yang baik dimana ia melakukan total intersep rata-rata sebanyak 1,1 kali. Kemudian menjadi pemain yang paling banyak melakukan Blok rata-rata bersama dengan John Stones sebanyak 0,7 kali.

Pep juga mengakui kehebatan dari rekrutan barunya ini, dengan memuji seluruh aspek yang dimiliki oleh sang pemuda asal Portugal. “Dia adalah pria yang bisa bermain setiap tiga hari. Dia segera pulih dan kemampuannya luar biasa, seperti pemahamannya tentang permainan. Dia ingin belajar dan kami semua terkesan bagaimana dia menjaga tubuh dan pikirannya, setiap hari. Kami sangat terkejut” ucapnya dilansir dari talkSport.

Fenomenalnya performa Ruben Dias bisa dilihat ketika Manchester City menghadapi PSG di semifinal leg kedua Liga Champion kemarin. Dias seperti batu karang terjal yang menutupi gawang Ederson bersama dengan John Stones. Di laga itu ia menjadi pemain yang paling sibuk dengan serangkaian blok dan intersepnya, membuat Neymar dan kawan-kawan sangat frustasi.


Musim ini ia telah berhasil membawa Manchester City terbang tinggi, setelah menjadi kandidat kuat juara Premier League kemudian masuk ke final Liga Champion untuk pertama kalinya dalam sejarah, jelas menjadi sebuah pencapaian yang luar biasa untuk awal karirnya.

Jika Manchester City berusaha untuk mencari sosok pengganti Vincent Kompany yang telah lama meninggalkan klub, mereka bisa berharap ada proses reinkarnasi itu pada diri Ruben Dias. Dengan kemampuannya menjaga lini belakang yang lugas, ditambah dengan jiwa alami kepemimpinannya dilapangan, tidak salah jika membandingkannya dengan sang legenda asal Belgia.


Diusianya yang masih muda mengingatkan kita pada sosok yang sebelumnya juga pernah mencuri perhatian, Matthijs De Ligt. Sama sepertinya, ia juga merupakan pemain bertahan dengan jiwa kepemimpinannya dilapangan. Sebelum membela Juventus ia adalah kapten di Ajax dan membawa timnya tampil mempesona di semifinal Liga Champion 2018/19.

Jika mengutip Paul Merson, ia bahkan mengilustrasikan kemunculan Ruben Dias sebagai pemain yang lebih baik dari Virgil Van Dijk. Sosoknya dilini belakang membuat banyak penyerang lawan ragu untuk melewatinya ,dengan mengandalkan postur badannya yang besar dan kokoh, juga dengan kecepatannya dan antisipasinya yang baik.

Menarik untuk melihat sepak terjang Ruben Dias bersama Manchester City selanjutnya.